Berkomunikasi dengan anak secara lisan memang sudah cukup, tetapi… menambahkan komunikasi tulisan di dalamnya, akan memberi warna baru area komunikasi kita sehingga lebih variatif dan menyenangkan.
Keinginan untuk terus berkomunikasi dengan anak inilah yang 8 tahun lalu menggerakkan saya untuk mencoba metode belajar membaca ala Glenn Doman. Saya mulai mencoba metode ini saat Raka berusia 3 tahun dan alhamdulillah dalam waktu kurang lebih 6 bulan Raka lancar membaca dalam bahasa Indonesia. Sejak dia bisa membaca saya sering meninggalkan pesan-pesan untuknya di lemari es, di kamar mandi, di tempat-tempat dimana dia biasa berada ketika saya di kantor. Aktifitas dongeng sebelum tidurpun menjadi lebih menarik karena diselingi dengan membahas kata-kata baru yang kami temukan di buku.
Setahun kemudian kami pindah ke Kuala Lumpur dan Raka harus sekolah di international school dengan bahasa pengantar bahasa Inggris. Sungguh menakjubkan memampuannya mengenali perbedaan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris dari bentuk kata dan bunyinya. Dalam waktu singkat Raka menguasai bahasa Inggris dengan lancar dan selalu mendapat nilai 10 dalam spelling challenge di sekolah yang dilakukan setiap hari jum’at (ternyata membaca di usia pra sekolah dasar juga dilakukan di British Curriculum lho… So, ngga perlu merasa salah membiasakan anak membaca sejak dini)
Bertolak dari keberhasilan Mas Raka, saya ingin menerapkannya juga kepada adik Rangga. Kalau dulu saya masih “kerja kantoran” saja bisa punya waktu apalagi sekarang saya tidak bekerja formal kantoran. Alhamdulillah meskipun prosesnya masih berjalan tetapi kelihatannya kemajuannya cukup signifikan .
Siapa sih Oom Glenn Doman itu? Beliau adalah founder dari Institute for the achievement of human potential yang banyak merancang terapi untuk anak-anak cedera otak. Hasil penelitian Glenn menunjukkan ternyata anak yang cedera otak-pun dapat membaca dengan baik pada usia tiga tahun atau lebih muda lagi apalagi anak yang sehat tentunya. Bagi otak tidak ada bedanya apakah dia ‘melihat’ atau ‘mendengar’ sesuatu. Otak dapat mengerti keduanya dengan baik. Yang dibutuhkan adalah suara itu cukup kuat dan cukup jelas untuk didengar telinga, dan perkataan itu cukup besar dan cukup jelas untuk dilihat mata sehingga otak dapat menafsirkanJika ingin tahu banyak mengenai Pak Glenn ini silahkan googling aja deh ya… banyak kok cerita tentang beliau hehehe..
Menyimak dari ciri-cirinya, metode ini agak mirip denga photoreading, merekam informasi dengan cara flashing tanpa analisa. Metode Glenn Doman ini tidak memakan waktu lama. Cukup 3 x sehari, maksimal 2 menit tiap sessionnya. Metode yang saya gunakan saya sebut modifikasi dari metode Glenn Doman karena ada sedikit penyimpangan (nanti saya jelaskan kemudian).
Sebelum memulai aktifitas ini anda tidak hanya memerlukan persiapan alat, tetapi lebih penting lagi persiapan mental.
Pertama, tentukan niat anda. Jika niat anda mengajari anak membaca agar anak terlihat lebih hebat dibandingkan dengan anak-anak sebayanya maka bersiaplah untuk mudah merasa frustrasi dan marah jika hasilnya tidak sesuai dengan “target” anda. Jika anda frustrasi dan marah, anak akan merasakan energi negatif anda. Anda akan melakukan pemaksaan dan tidak menikmati prosesnya.
Metode ini memerlukan fleksibilitas waktu dan energi karena anda sedang dealing dengan anak-anak yang secara emosional masih labil dan “moody”.
Meskipun harus dilakukan dengan relaks dan fleksibel tetapi metode ini memerlukan konsistensi dan disiplin yang tinggi. Siapa yang harus konsisten dan disiplin? Ya PENGAJARnya tentu saja. Dengan demikian metode ini tidak bisa diterapkan jika anda melakukannya pada “sisa waktu” anda tetapi anda harus “menyediakan waktu” untuk itu. Jika anda bekerja, maka anda harus pandai bekerjasama dengan pasangan dan pengasuh. Dulu ketika metode ini saya terapkan pada Raka maka saya berperan pada jadwal pagi dan malam sedangkan suami mengambil jadwal malam. Jika pada jadwal itu mood anak tidak sesuai harapan maka kami titipkan jadwal pagi atau jadwal siang kepada pengasuhnya (tentu setelah pengasuhnya diberi training yang memadai dong..).
Kedua, setiap anak itu UNIK. Waktu yang tepat bagi setiap anak berbeda. Pilihlah waktu ketika anak segar dan mau bekerjasama paling tidak dalam waktu 1 menit saja. Sekedar sharing waktu yang tepat bagi Raka adalah setelah mandi dan sebelum tidur. Rangga sedikit berbeda, waktu yang tepat untuknya adalah saat BAB (hihihi… tahan aja tu bau waktu berhadapan saat belio BAB) dan sebelum tidur. Kemajuan dan hasil yang dicapai tiap anak berbeda. Jangan sibuk membanding-bandingkan dengan anak tetangga hehehe….
Ketiga, sabar dan syukur. Bersabar dengan prosesnya dan mensyukuri apapun hasilnya. Jalani prosesnya dengan rileks dan gembira.
Kapan bisa dimulai? Glenn percaya metode ini bisa dimulai saat anak berusia 6-10 bulan. Tetapi saya pribadi tidak menganjurkan. Bagi orang tua tipe tertentu, melakukan sesuatu tanpa melihat hasil nyata stlh berbulan-bulan lebih mudah memicu perasaan kecewa dan frustrasi. Saya pribadi menganjurkan metode ini dimulai ketika anak sudah mampu mengucapkan kata-kata sederhana. Karena setiap kali dia menunjukkan kemajuan anda akan melompat gembira dibuatnya.
Alat Bantu :
Kartu Baca
Kartu baca ini merupakan modifikasi dari standard Glenn Doman,
- Ukuran kartu baca tidak berubah. Saya menggunakan kartu tahap ketiga yaitu 7.5 x 30 cm (repot kalau harus ganti-ganti ukuran)
- Setelah tahap ketika saya menggunting kartu-kartu tersebut menjadi suku kata kemudian saya rangkai menjadi kata-kata baru)
- Misalnya : bu – ku – ka –ki saya rangkai menjadi buka, kaku dll )
Saya tidak mengelompokkan kata-katanya menjadi kata-kata yg dikenal, kata-kata diri, dan kata-kata rumah. Saya hanya memilih 45 kata yang sering kami gunakan sehari-hari)
Jangan lupa melakukan penguatan. Ada beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk memberikan penguatan,
- Membuat certificate of appreciation yang anda dan pasangan anda tanda tangani dan dipasang di dinding kamarnya ketika dia berhasil menunjukkan kemajuan. Cara ini efektif untuk anak di atas 2.5 tahun. Bagi anak yang lebih mudah, cara ini tidak terlalu terasa.
- Gossiping. Ceritakan tahap kemajuannya dengan gaya berlebihan kepada anggota keluarga yang lain atau orang-orang terdekat dan usahakan dia mendengarnya. Cara ini sangat efektif baik untuk anak-anak yang dibawah 2th maupun yang sudah lebih besar. Hati-hati memilih saudara/teman untuk bercerita. Jangan-jangan anda dianggap sok pamer hehehe.. Lebih baik anda lakukan introduction dulu tentang tujuan anda bercerita kepada yang diajak bercerita supaya lawan bicara andapun menanggapi dengan semangat.
- Ketika anda membacakan buku dan menemukan kata-kata yang sudah dikuasainya katakan “Wah.. yang ini mas/adik/kakak, udah tau bacaannya kannnn….” sambil menunjukkan kata tersebut.
Anak adalah peniru ulung, karena itu mulailah membaca lebih banyak jika anda ingin anak anda suka membaca. Jangan mengharapkan anak anda suku membaca kalau sepanjang hari anda lebih suka menghabiskan waktu di depan televisi. Ketika anak anda sudah mulai bisa membaca mulailah berkomunikasi dengan bahasa tulisan sebagai selingan. Meninggalkan pesan dan membuat surat cinta sederhana bagi anak anda akan menambah kegembiraannya kepada buku dan ilmu.
Yang paling penting jangan lupa berdoa agar Tuhan memudahkan semua usaha yang didasari niatan mulia dan kasih sayang anda.
Salam hangat dari negeri yang hangat…